Tugas Kuliah. HUBUNGAN LUAR NEGERI CINA DENGAN INDONESIA
TUGAS KULIAH
HUBUNGAN
LUAR NEGERI CINA DENGAN INDONESIA
Disusun oleh
:
Nama
: Florentia Elys Widyaningrum
NIM
: 20160311054085
PROGRAM STUDI
HUBUNGAN INTERNASIONAL
JURUSAN ILMU
ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
Di
era globalisasi seperti sekarang ini persaingan di dunia akan semakin ketat.
Persaingan dari segi ekonomi ideologi dan keamanan makin gencar terjadi. Ukuran
pertumbuhan/ perkembangan suatu negara akan berbeda dengan negara lain. Faktor
yang sangat mempengaruhi adalah ketersediaan sumber daya manusia dan sumber
daya alam. Untuk sumber daya alam merupakan sebuah kekayaan yang sudah ada,
sedangkan untuk sumberdaya manusia perlu untuk membangun atau melakukan
pembentukan untuk masing-masing negara yang berbeda.
Cina
merupakan negara yang berada di Asia timur dan perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi Cina yang terus mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik membuat
negara ini menjadi salah satu tolak ukur ekonomi dunia. Selanjutnya tentang
Indonesia, negara yang memiliki posisi strategis dan kekayaan alam yang
melimpah serta sejarahnya yang panjang. Bagian dari negara berkembang di
kawasan ASEAN. Dengan jumlah penduduk yang besar dan bisa dikatakan rendah dalam
sisi SDM.
Antara
Cina dan Indonesia, dapat melakukan kegiatan ekonomi pada suatu negara dua
unsur yakni SDA dan SDM sangat diperlukan. Ada negara dengan SDA yang melimpah
tetapi tidak bisa mengolahnya karena tingkat SDM yang rendah, dan ada yang sebaliknya
negara dengan tingkat SDM tetapi tidak memiliki SDA yang melimpah.
Contoh
hubungan kerjasama yang dilakukan antara Cina dan Indonesia. Untuk-bentuk
kerjasama yang dilakukan baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya serta
keamanan menjadi isu penting. Dari sisi ekonomi hubungan Indonesia Cina adalah
saling ketergantungan, Cina membutuhkan bahan mentah sebagai alat produksi yang
tentunya didapat dari ekspor yang dilakukan Indonesia. Sedangkan Indonesia
dengan jumlah penduduk yang besar dan kebutuhan penduduknya yang besar pula
belum bisa memenuhi kebutuhan secara mandiri.
Kerjasama
Indonesia dan China dalam memenuhi kebutuhan negara salah satunya berupa
kerjasama di bidang pertanian. Dalam bidang pertanian, antara Indonesia dan
China telah terbrntuk forum kerjasama bilateral di bidang pertanian yang diharapkan
mampu menjembatani kebutuhan kedua negara seperti dalam hal pertukaran
teknologi.
BAB
II
PEMBAHASAN
Kerjasama
antarnegara dapat pula diartikan sebagai terjalinnya hubungan antara satu
negara dengan negara lainnya melalui kesepakatan untuk mencapai tujuan.
Kerjasama antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama ekonomi,
perdagangan, industri, maritim dan masih banyak bentuk kerjasama yang lain. Ada
dua bentuk kerjasama yang bisa terjadi dalam hubungan internasional antar
bangsa di duna, yakni kerjasama Bilateral dan Multilateral.
Hubungan
bilateral antara China dan Indonesia terutama dalam bidang ekonomi saat ini
terus meningkat. Peningkatan hubungan bilateral tersebut, diungkapkan oleh Dubes
China, tidak terlepas dari terjalinnya Free Trade Asean-China. Selain itu,
China menganggap Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi sangat besar.
Kerjasama
Indonesia dan China dalam memenuhi kebutuhan negara salah satunya berupa
kerjasama di bidang pertanian. Kerjasama yang termasuk dalam bidang pertanian
antara lain: perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan, dan
hortikultura. Dalam bidang pertanian, antara Indonesia dan China telah
terbrntuk forum kerjasama bilateral di bidang pertanian yang diharpkan mampu
menjembatani kebutuhan kedua negara seperti dalam hal pertukaran teknologi,
kerjasama dalam pengembangan riset dan penelitian bidang pertanian ataupun
kepentingan pengembangan agrobisnis seperti peningkatan ekspor-impor
produk-produk pertanian kedua negara.
Dampak
positif kerjasama dari sisi konsumen atau masyarakat, kesepakatan ini membuat
pasar dibanjiri oleh produk-produk dengan harga lebih murah dan banyak pilihan.
Dengan demikian akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat sehingga
diharapkan kesejahteraan pun dapat ditingkatkan. Namun, kesepakatan tersebut
juga memberikan dampak negatif yang justru membuat industri petanian lokal
gelisah. Hal ini dikarenakan industri petanian lokal dinilai belum cukup siap
menghadapi serbuan produk-produk China yang berharga murah. Produk-produk dalam
negeri masih memiliki biaya produksi yang cukup tinggi sehingga harga pasaran
pun masih sulit ditekan. Keadaan ini dikhawatirkan akan memicu pemutusan
hubungan kerja (PHK) dikarenakan ditutupnya perusahaan dalam negeri akibat
kalah bersaing.
Dari
keseluruhan ekspor dan impor yang ada, bisa dikatakan Indonesia lebih banyak
mengimpor. Jika melihat dari keseluruhan total impor yang ada. Dari subsektor
hotikultura Indonesia bisa dikatakan masih bergantung pada impor. Misalnya
buah-buahan dan sayur-sayuran Indonesia sampai sekarang masih dikatakan
ketergantungan akan impor dari Cina. Tetapi disisi lain, kenaikan ekspor yang
ada dinikmati oleh subsektor perkebunan, yaitu minyak sawit.
Produk
unggulan ekspor kita dalam sektor pertanian hanya minyak sawit dan produk
unggulan impor kita dari Cina adalah buah-buahan yang bisa dilihat baik pasar
modern maupun tradisional, lebih banyak buah yang diimpor daripada buah lokal.
Hal ini memberikan dampak yang tidak baik bagi perkembangan sektor pertanian di
Indonesia, karena dengan membanjirnya impor dari Cina, hal ini sangat merugikan
petani Indonesia yang mempunyai pekerjaan di sektor pertanian. Dan hasilnya,
lahan untuk pertanian dibuka menjadi lahan perkebunan kelapa sawit karena
permintaan ekspor yang semakin meningkat.
Ini
menunjukkan peran pemerintah Indonesia yang bisa dikatakan lebih mementingkan
produk unggulan seperti kelapa sawit untuk dibuka selebar- lebarnya agar dapat
mengekspor sebanyak mungkin dan produk yang ekspornya menurun dibiarkan tanpa
tindakan yang menudukung untuk ditingkatkan perannya dalam ekspor pertanian.
Ada
beberapa dasar kerjasama Indonesia dan China di bidang pertanian antara lain
(Sumber : Kementrian Luar Negeri (http://treaty.kemlu.go.id/ )):
1. Memorandum Saling Pengertian Kerja Sama Perikanan antara Kementerian
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertanian Republik
Rakyat Tiongkok. Jakarta, 02 Oktober 2013
2. Memorandum Saling Pengertian antara Departemen Pertanian Republik
Indonesia dan Administrasi Umum Pengawasan Mutu, Inspeksi dan Karantina
Republik Rakyat Cina mengenai Kerja Sama dan Konsultasi bidang Sanitari dan
Fitosanitari. Beijing, 11 Desember 2008
3. Pengaturan Bilateral antara Departemen Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia dan Kementerian Pertanian Republik Rakyat China mengenai Pemanfaatan
sebagian dari Jumlah Tangkapan yang diperbolehkan di Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia. Beijing, 19 Desember 2001
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kerjasama yang dilakukan
negara-negara terdiri dari beberapa macam seperti multirateral, bilateral dan
regional. Aspek yang menjadi pola kerjasama yakni ekonomi, sosial serta budaya.
Suasana/ iklim dunia dapat memperngaruhi pola kerjasama yang dilakukan. Adanya
faktor saling membutuhkan dan saling bergantung menjadikan suatu negara harus
melakukan kerjasama dengan negara lain. Negara kaya atau tentram sekaligus
masih membutuhkan negara berkembang untuk mereka jadikan sebagai pasar.
Saran
Agar terwujudnya suatu
bentuk kerjasama yang sesuai dengan harapan masyarakat masing-masing negara.
Dan kerjasama baik bilateral, multelateral maupun regional berjalan dengan baik
maka pemimnpin dan masyarakat suatu negara harus menyatukan visi dan misi agar memiliki
tujuan akhir yang sama yakni kerjasama yang meberikan dampak baik bagi kemajuan
bangsa dan negaranya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Anonim.
2012. Kerjasama Bilateral Indonesia dan China. (Online) diambil melalui
http://demakblogger.blogspot.com/2012/02/kerjasama-bilateral-indonesia-dan-china.html.
Pada tanggal 14 Oktober 2018
Ø Tonny,
Effendi. 2008. Hubungan Bilateral Indonesia – Republik Rakyat China. (Online)
diambil melalui
http://tonnyeffendi.wordpress.com/2008/08/11/hubungan-bilateral-indonesia-republik-rakyat-china/.
Pada tanggal 14 Oktober 2018
Ø Anonim.
2012. Wilayah Negara Cina. (Online) Diambil melalui
http://kulpulan-materi.blogspot.com. Pada tanggal 14 Oktober 2018
Komentar
Posting Komentar